BETHANY SRAGEN
Kamis, 30 Juni 2011
Jumat, 24 Juni 2011
BETHANY SRAGEN: IMAN ABRAHAM
BETHANY SRAGEN: IMAN ABRAHAM: "IMAN ABRAHAM Kej.15:1-6 (Pdt.Titus Saryanto, Gereja Bethany Sragen - Solo) ===========================================================..."
Minggu, 19 Juni 2011
IMAN ABRAHAM
Kej.15:1-6
(Pdt.Titus Saryanto, Gereja Bethany Sragen - Solo)
(Pdt.Titus Saryanto, Gereja Bethany Sragen - Solo)
===========================================================
Prolog: Ada banyak pengalaman org kristen dlm belajar hidup dgn iman, tetapi kenyataannya tidak pernah berhasil. Jadi iman yang bagaimana yang dapat membuat kita berhasil?
Empat ribu tahun yang lalu, Alkitab mencatat bahwa ada seseorang yang diberi penghargaan oleh Tuhan. Namanya Abraham. Ia dikenal sebagai bapa orang beriman.
Dari kehidupan Abraham, kita dapat belajar tentang iman yang membawa kepada ke berhasilan.
1. IMAN MENGANDUNG RESIKO (Ibr.11:8)
Baca Kej. 12:1
Sebelum ia memutuskan untuk pindah ke suatu negeri yang sama sekali ia belum ketahui, Abraham pada waktu itu berusia 75-tahun. Ia sudah mapan. Hartanya dan ternaknya sangat banyak.
Jadi untuk pindah kesuatu negeri yang masih asing bagi Abraham, dengan usia yang sudah tua tidak gampang.
Orang percaya terdiri dari 3 type:
- PAST: Orang yang selalu melihat masa lalu, menceriterakan pengalamannya dimasa lalu.
Contoh: Yoh.5:5-9 (kolam Betesda)
- PRESENT: Orang yang selalu melihat masa sekarang. Kecenderungannya bersikap hati-hati.
Contoh: Mat. 19:21-22 (pemuda yg kaya)
- FUTURE : Orang yang selalu melihat kedepan. Berani mengambil resiko.
Contoh: I Raja 17:8-16 (janda sarfat)
Kes.: Melangkah dgn iman bukan sekedar keputusan, tapi keberanian menghadapi resiko sbg langkah ketaatan.
2. IMAN MENGANDUNG KESABARAN (Ibr.6:15)
Setelah Abraham berada di negeri Kanaan, ia tidak langsung memiliki anak. Tetapi dua puluh lima tahun kemudian, ketika Abraham berusia seratus tahun, baru Abraham memiliki seorang anak lelaki yang bernama Ishak.
Rm.12:12, II Kor.6:4, Kol.3:13
Di Tiongkok ada sebuah gereja. Setiap hari Kamis sang pendeta memasang judul kotbah hari minggu dipapan depan gereja. Pada suatu hari, ada seorang anak kecil datang kepada sang pendeta yang sedang memasang judul kotbah dipapan tersebut. Anak kecil ini bertanya kepada sang pendeta, “Boksu, apa arti tulisan itu?”. Lalu sang pendeta menjawab: “Kita harus selalu bersabar.”Lalu anak itu pergi, dan kembali lagi. Dia bertanya lagi, “Boksu, saya lupa, tadi Boksu bilang mengenai tulisan itu apa?” Sang pendeta menjawab, “Kita harus selalu bersabar”. Setelah anak ini datang untuk kedelapan kalinya, sang pendeta sudah tidak tahan lagi. Ia menjawab,”Kita harus selalu bersabar, goblok”. Kemudian anak kecil ini berkata, “Baru delapan kali, Boksu sudah tidak sabar“.
Sekalipun kita orang kristen yang memiliki kuasa, penuh dengan Roh Kudus, tetapi kalau kita tidak memiliki kesabaran maka kita tidak akan berhasil dalam segala hal.
Ada 2 alasan kenapa kita harus sabar :
Ø Pengkotbah 10: 4, “ Kesabaran itu mencegah kesalahan-kesalahan besar”.
Ø Amsal 16: 32, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan”.
Kes.: Iman bukan tindakan emosional, tapi langkah penguasaan diri utk menjadikan kita sabar menantikan janji Tuhan.
3. IMAN MENGANDUNG PENGORBANAN (Ibr.11:17)
Baca Kej.21:1-5, 22:1-3
Ketika Abraham berusia 100 tahun, Allah mengenapi janjinya. Maka lahirlah Ishak, anak perjanjian. Ketika Ishak berusia 20 tahun Tuhan perintahkan untuk dipersembahkan sbg korban bakaran.
(Ibr. 11: 19). Abraham percaya bahwa ia akan beroleh Ishak kembali.
“Ishak” itu berbicara mengenai sesuatu yang sangat berharga yang kita miliki dalam hidup:
Kes.: Iman bukan ketergantungan pada perkara duniawi, tapi ketergantungan antara kita dgn Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)